Kamis, 17 November 2016

Perkembangan Bahasa

Apakah Bahasa Itu?
Bahasa (language) adalah suatu bentuk kombinasi baik lisan, tertulis, maupun isyarat yang didasarkan pada sebuah sistem simbol. Bahasa terdiri atas kata-kata yang digunakan oleh masyarakat (perbendaharaan kata) dan aturan-aturan untuk memvariasikan dan mengombinasikan kata-kata tersebut (tata bahasa dan sintaksis).
Semua bahasa manusia mempunyai sejumlah karakteristik yang umum (Waxman & Lids, 2006). Karakteristik tersebut meliputi generativitas yang tidak terbatas dan aturan-aturan organisasional. Generativitas yang tidak terbatas (infinite generativity) adalah kemampuan untuk menghasilkan kalimat bermakna yang tidak terbatas jumlahnya dengan menggunakan serangkaian kata-kata dan aturan yang terbatas.
Bahasa melibatkan lima sistem aturan: fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatik.
·         Fonologi (phonology) adalah sistem bunyi dari sebuah bahasa, termasuk bunyi yang digunakan dan bagaimana bunyi-bunyi tersebut dapat dikombinasikan (Menn & Stoel-Gammon,2005). Sebagai contoh, bahasa inggris mempunyai bunyi sp, ba, dan ar, tetapi urutan bunyi zx dan qp tidaklah ada.
Fonem adalah satuan dasar dari bunyi dalam sebuah bahasa; fonem adalah satuan terkecil dari bunyi yang memengaruhi makna. Sebuah contoh menarik dari sebuah fonem dalam bahasa inggris adalah /k/, bunyi yang diwakili oleh huruf k dalam kata ski dan huruf c dalam kata cat. Bunyi /k/ sedikit berbeda pada kedua kata tersebut, dan dalam beberapa bahasa seperti bahasa arab, kedua bunyi tersebut merupakan fonem yang berbeda.
·         Morfologi (morphology) merujuk pada satuan makna yang terlibat dalam pembentukan kata. Morfem adalah satuan minimal dari makna; morfem adalah sebuah kata atau bagian dari sebuah kata yang kita dapat dipecah menjadi bagian yang lebih kecil yang mempunyai makna. Jadi, tidak semua morfem merupakan kata utuh; misalnya, pre-, -tion, dan –ing adalah morfem.
Jika aturan yang mengatur fonologi mendeskripsikan urutan bunyi yang dapat terjadi dalam sebuah bahasa, aturan morfologi mendeskripsikan cara satuan-satuan yang mempunyai makna (morfem) dapat dikombinasikan menjadi kata-kata (Tager-Flusberg, 2005).
·         Sintaksis (syntax) melibatkan cara mengombinasikan kata-kata untuk menyusun frase dan kalimat yang dapat diterima. Jika seseorang berkata kepada Anda, “Bob slugged Tom” (Bob menghantam Tom) atau “Bob was slugged by Tom” (Tom dihantam Bob), Anda mengetahui siapa yang melakukan hantaman dan siapa yang dihantam dalam masing-masing kalimat karena Anda mempunyai pemahaman sintaksis terhadap struktur kalimat tersebut. Anda juga memahami bahwa kalimat “You didn’t stay, did you?” adalah kalimat yang gramatikal, tetapi bahwa “You didn’t stay, didn’t you?” adalah kalimat yang tidak berterima dan bersifat ambigu.
Jika Anda mempelajari bahasa lain, sintaksis bahasa Inggris tidak akan membawa Anda terlalu jauh. Sementara dalam bahasa Spanyol kata sifat biasanya mengikuti kata benda (cielo azul). Akan tetapi, meski ada perbedaan dalam struktur sintaksis kedua bahasa tersebut, bahasa-bahasa di dunia mempunyai banyak kesamaan. Para pengguna bahasa tidak dapat memproses subjek dan objek, yang diatur dalam cara yang terlalu kompleks dalam sebuah kalimat. Itu adalah berita baik bagi pembelajar bahasa, karena itu berarti bahwa semua sistem sintaksis mempunyai dasar yang serupa. Temuan-temuan seperti ini juga dianggap penting oleh peneliti yang tertarik pada sifat-sifat universal dari sintaksis. (Chang, Dell, & Bock, 2006; Tager-Flusberg, 2005).
·         Semantik (semantics) merujuk pada makna kata dan kalimat. Setiap kata mempunyai seperangkat ciri-ciri semantik atau atribut-atribut yang dibutuhkan terkait dengan makna. Girl dan women, misalnya, memiliki banyak ciri semantik yang sama, tetapi secara semantik berbeda dalam hal usia.
·         Pragmatik (pragmatics)-penggunaan bahasa yang tepat dalam konteks yang berbeda. Pragmatik mencakup banyak wilayah. Ketika Anda berbicara secara bergiliran dalam sebuah diskusi atau menggunakan pertanyaan untuk menyampaikan perintah (“Why is it so noisy here? What is this, Grand Central Station?” [“mengapa sangat gaduh disini? Apakah ini, Grand Central Station?”]), Anda sedang menunjukkan pengetahuan pragmatik.
Aturan-aturan pragmatik dapat menjadi sangat kompleks dan aturan tersebut berbeda dari satu budaya dengan budaya lainnya (Bryant, 2005). Beberapa dari aturan pragmatik ini menyangkut cara mengucapkan “terima kasih.” Bahkan, pragmatik untuk mengucapkan “terima kasih” benar-benar kompleks dalam budaya kita sendiri. Anak prasekolah menggunakan ungkapan terima kasih tergantung pada jenis kelamin, status sosial-ekonomi, dan umur dari individu yang mereka tuju.

Pengaruh Biologis dan Lingkungan
Noam Chomsky (1957), menyatakan bahwa manusia mempunyai susunan saraf dan otak untuk belajar bahasa pada waktu tertentu dan dalam cara tertentu. Anak-anak juga bervariasi dalam akuisisi bahasa mereka dengan cara yang tidak dapat dijelaskan oleh faktor lingkungan saja. Sebagai contoh, pelopor peneliti bahasa, Roger Brown (1973), mencari bukti bahwa orang tua mendorong anak-anak mereka untuk berbicara dengan tata bahasa yang benar.
Para ahli bahasa lainnya berpendapat bahwa pengalaman anak, bahasa tertentu yang dipelajari, dan konteks di mana pembelajaran terjadi, dapat sangat memengaruhi akusisi bahasa (Goorhuis-Brouwer, 2004; Hoff, 2006; Tomasello, 2006). Banyaknya variasi yang terjadi dalam perkembangan bahasa ketika pengasuh anak memiliki perbedaan secara substansial dalam cara mengajarkan bahasa, menunjukkan bahwa lingkungan memainkan peran yang signifikan dalam perkembangan bahasa, khususnya dalam akuisisi perbendaharaan kata (Nagy, 2005; TamisLeMonda, Bornstein, & Baumwell,2001).
Di dalam atau di luar sekolah, dukungan terhadap perkembangan bahasa, dan bukan latihan dan ulangan, merupakan kuncinya (Hiebert & Kamil, 2005; Oates & Grayson, 2004). Perkembangan bahasa bukan hanya merupakan masalah diberi penghargaan atau mengatakan hal-hal dengan benar dan menirukan seorang pembicara.

Bagaimana Bahasa Berkembang
Masa Bayi.
Celotehan dimulai pada usia 3-6 bulan. Bayi biasanya mengutarakan kata pertama mereka pada usia 10-13 bulan. Pada usia 18-24 bulan, bayi biasanya telah mulai merangkai dua kata bersama-sama. Dalam tahapan dua kata ini, mereka dengan cepat memahami pentingnya bahasa dalam komunikasi, dan menciptakan frase seperti “Book here (Buku di sini),” “My candy (Permen saya),” “Mama walk (Mama berjalan),” dan “Give Papa (Beri Papa)”.

Masa Kanak-kanak Awal.
Transisi dari kalimat sederhana untuk mengekspresikan proposisi tunggal menjadi kalimat kompleks, dimulai sejak umur 2-3 tahun dan berlanjut ke tahun-tahun sekolah dasar (Blomm, 1998). Seorang anak berumur 3 tahun dengan senang berkomentar.
Marilah kita mengkaji perubahan-perubahn dalam sistem lima aturan yang telah dideskripsikan di awal-fonologi, morfologi, sintaksis, dan pragmatik. Selama masa kanak-kanak awal. Dalam istilah fonologi, sebagian besar anak prasekolah secara bertahap menjadi lebih peka terhadap bunyi kata-kata yang diucapkan (National Research Council, 1999).
Pemahaman anak-anak terhadap aturan-aturan morfologis merupakan hal yang dipelajari dalam sebuah eksperimen klasik oleh peneliti bahasa anak, Jean Berko (1958). Berko menunjukkan kartu-kartu kepada anak-anak prasekolah dan anak kelas satu.anak-anak diminta untuk melihat kartu tersebut ketika penguji membacakan kata-katanya dengan keras. Kemudian, anak-anak diminta untuk mengisi kata-kata yang hilang. Ini mungkin kedengarannya mudah, tetapi berko tidak hanya tertarik pada kemampuan anak untuk mengingat kata yang tepat, tetapi juga dalam kemampuan mereka untuk mengucapkan “secara benar” dengan akhiran yang ditentukan oleh aturan-aturan morfologis.
Apa yang membuat studi Berko mengesankan adalah bahwa semua kata-kata tersebut fiktif; kata-kata itu diciptakan khusus untuk eksprimen tersebut. Jadi, anak-anak tidak dapat mendasarkan respons mereka pada ingatan atas contoh-contoh masa lalu dari mendengar kata-kata tersebut. Sementara, mereka dipaksa untuk bergantung pada aturan. Anak-anak prasekolah juga belajar dan menerapkan aturan-aturan sintaksis (Marchman & Thal, 2005; Tomasello, 2006). Setelah menguasai ujaran dua kata, anak menunjukkan penguasaan lebih atas aturan-aturan kompleks mengenai bagaimana kata-kata harus diurutkan.
Perbendaharaan kata percakapan seorang anak berumur 6 tahun berkisar antara 8.000 hingga 14.000 kata. Dengan mengasumsikan bahwa pembelajaran kata dimulai ketika anak berumur 12 bulan, ini berarti 5 hingga 8 makna kata baru setiap hari antara umur 1 dan 6 tahun. Pada sekitar umur 3 tahun, anak-anak meningkatkan kemampuan mereka untuk berbicara mengenai hal-hal yang tidak hadir secara fisik. Artinya, mereka mengalami kemajuan dalam penguasaan atas karakteristik-karakteristik bahasa yang dikenal sebagai pemindahan (displacement).

Masa Kanak-kanak Pertengahan Akhir.
Mereka harus mempelajari prinsip alfabetis, bahwa huruf-huruf alfabet mewakili bunyi bahasa. Menurut beberapa perkiraan, di Amerika Serikat, anak-anak sekolah dasar mengalami kemajuan pada tingkat yang sangat mengagumkan yaitu 22 kata sehari! Rata-rata anak AS yang berumur 12 tahun, telah mengembangkan perbendaharaan kata untuk percakapan sekitar 50.000 kata.

Masa Remaja.
Perkembangan bahasa selama masa remaja meliputi peningkatan kompleksitas dalam penggunaan kata-kata. Remaja juga mengembangkan kemampuan yang lebih cerdik dalam menggunakan kata-kata. Contoh, individu “menarik garis di atas pasir” untuk mengindikasikan sebuah posisi yang tidak dapat dinegosiasikan; sebuah kampanye politik dikatakan sebagai sebuah maraton, bukan sprint. Dan remaja menjadi lebih mampu untuk memahami dan menggunakan sindiran, yang merupakan penggunaan ironi, ejekan, atau pikiran untuk mengungkapkan kebodohan atau kejahatan. Karikatur adalah sebuah contoh dari sindiran. Pemikiran logis yang lebih maju juga memungkinkan remaja yang berumur sekitar 15-20 tahun untuk memahami karya sastra yang rumit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar